Profil Desa Kalimanah Kulon

Ketahui informasi secara rinci Desa Kalimanah Kulon mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.

Desa Kalimanah Kulon

Tentang Kami

Desa Kalimanah Kulon, pusat pemerintahan Kecamatan Kalimanah, merupakan koridor ekonomi yang dinamis di Purbalingga. Dikenal sebagai surga kuliner sate dan pusat layanan jasa, desa ini memadukan fungsi birokrasi dengan geliat wirausaha yang hidup.

  • Pusat Pemerintahan Kecamatan

    Kalimanah Kulon menjadi jantung birokrasi dengan berdirinya Kantor Kecamatan Kalimanah, Kantor Urusan Agama (KUA), dan berbagai layanan publik lainnya.

  • Sentra Kuliner Legendaris

    Wilayah ini terkenal sebagai salah satu pusat kuliner sate ayam dan kambing paling populer di Purbalingga, menarik pengunjung dari berbagai daerah.

  • Koridor Ekonomi Strategis

    Terletak di jalur arteri utama Purbalingga-Banyumas, desa ini berkembang pesat sebagai pusat pertokoan, jasa keuangan, otomotif, dan aneka UMKM.

Pasang Disini

Berperan sebagai ibu kota Kecamatan Kalimanah, Desa Kalimanah Kulon merupakan etalase utama yang merepresentasikan dinamika sosial, ekonomi dan pemerintahan di Kabupaten Purbalingga. Terletak tepat di jalur arteri yang sibuk, desa ini telah bertransformasi dari sebuah pemukiman agraris menjadi koridor perkotaan yang padat, di mana denyut nadi birokrasi berpadu harmonis dengan geliat wirausaha yang tak pernah berhenti. Kalimanah Kulon bukan hanya sebuah nama, melainkan sebuah pusat aktivitas vital yang menjadi gerbang utama dan barometer perkembangan bagi wilayah sekitarnya.

Secara geografis, Desa Kalimanah Kulon menempati lahan seluas 117,14 hektar. Meski tidak terlalu luas, pemanfaatan lahannya sangat intensif untuk pemukiman, area komersial, dan fasilitas publik. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2021, desa ini dihuni oleh 5.087 jiwa, yang menghasilkan tingkat kepadatan penduduk mencapai 4.343 jiwa per kilometer persegi. Angka ini menegaskan statusnya sebagai salah satu kawasan terpadat dan paling aktif di Kecamatan Kalimanah. Dengan kode pos 53371, desa ini secara administratif terbagi menjadi 3 Dusun, 4 Rukun Warga (RW), dan 22 Rukun Tetangga (RT), sebuah struktur yang menopang kompleksitas kehidupan warganya yang majemuk.

Jejak Sejarah: Dari Pohon Keramat ke Pusat Pemerintahan

Sejarah penamaan Kalimanah Kulon tidak bisa dilepaskan dari asal-usul nama "Kalimanah" itu sendiri, yang terikat erat dengan legenda dan peristiwa sejarah penyebaran Islam di wilayah Purbalingga. Menurut cerita tutur yang paling populer, nama Kalimanah berasal dari dua kata, yakni "Kali" (sungai) dan "Manah" (hati atau kalbu). Konon, nama ini diberikan oleh Sunan Kalijaga saat beliau singgah di tepi sebuah sungai di wilayah tersebut. Beliau merasakan ketenangan dan kedamaian hati (manah) saat berada di tepi sungai (kali) itu, sehingga menamainya "Kalimanah".

Desa Kalimanah kemudian berkembang menjadi dua entitas, yaitu Kalimanah Wetan (Timur) dan Kalimanah Kulon (Barat), yang dipisahkan oleh aliran sungai. Kalimanah Kulon, yang berada di sisi barat sungai, secara historis terus berkembang menjadi pusat aktivitas. Puncaknya ialah ketika wilayah ini ditetapkan sebagai lokasi ibu kota kecamatan. Penempatan Kantor Kecamatan dan berbagai fasilitas publik strategis lainnya di Kalimanah Kulon secara resmi mengukuhkan perannya sebagai pusat pemerintahan dan pelayanan masyarakat, sebuah fungsi yang diembannya hingga hari ini.

Pusat Birokrasi dan Pelayanan Publik

Sebagai ibu kota kecamatan, Desa Kalimanah Kulon menjadi jantung dari seluruh aktivitas pemerintahan di Kecamatan Kalimanah. Di sinilah Kantor Camat Kalimanah berdiri megah, menjadi pusat koordinasi bagi seluruh desa di bawahnya. Kehadiran kantor camat menjadikan desa ini sebagai tujuan utama warga dari berbagai penjuru kecamatan untuk mengurus berbagai keperluan administrasi kependudukan dan perizinan.

Selain kantor kecamatan, di Kalimanah Kulon juga terdapat berbagai kantor pelayanan publik vital lainnya. Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Kalimanah, yang melayani pencatatan nikah dan urusan keagamaan lainnya, juga berlokasi di sini. Tak hanya itu, kehadiran kantor-kantor dinas sektoral dan pos polisi turut melengkapi fungsi desa ini sebagai pusat pelayanan yang terintegrasi. Denyut birokrasi yang terpusat di Kalimanah Kulon memberikan dampak signifikan terhadap perputaran ekonomi lokal, terutama di sektor jasa pendukung seperti fotokopi, warung makan, dan transportasi.

Roda Perekonomian: Surga Kuliner dan Koridor Jasa

Struktur ekonomi Desa Kalimanah Kulon sangat dinamis dan didominasi oleh sektor perdagangan dan jasa, yang tumbuh subur berkat lokasinya yang sangat strategis di jalur utama Purbalingga-Banyumas.

Sentra Kuliner Sate yang Melegenda

Jika ada satu hal yang membuat nama Kalimanah Kulon begitu tersohor, itu adalah kulinernya. Desa ini merupakan surga bagi para pencinta sate, baik sate ayam maupun sate kambing. Puluhan warung sate berjejer di sepanjang jalan utama, menawarkan cita rasa sate khas Purbalingga dengan bumbu kacang yang legit dan potongan daging yang empuk. Beberapa warung sate di sini bahkan telah melegenda dan memiliki pelanggan setia dari berbagai kota.

Keberadaan sentra kuliner sate ini menjadi motor penggerak ekonomi yang luar biasa. Industri ini menciptakan rantai pasok yang panjang, mulai dari peternak ayam dan kambing di desa-desa sekitar, pemasok arang dan bumbu, hingga menyerap banyak tenaga kerja sebagai juru masak, pelayan, dan juru parkir. Setiap akhir pekan, kawasan ini selalu ramai dipadati pengunjung, menegaskan status Kalimanah Kulon sebagai destinasi wisata kuliner utama di Purbalingga.

Koridor Perdagangan dan Jasa yang Sibuk

Selain kuliner, wajah ekonomi Kalimanah Kulon dihiasi oleh beragam aktivitas perdagangan dan jasa. Deretan ruko dan toko modern menawarkan berbagai macam barang dan jasa. Sektor otomotif berkembang pesat dengan adanya beberapa dealer motor, toko suku cadang, dan bengkel. Di sektor keuangan, beberapa bank dan lembaga pembiayaan membuka kantor cabang di sini untuk melayani kebutuhan transaksi masyarakat.

Geliat UMKM juga tak kalah penting. Toko kelontong, usaha percetakan, penjahit, hingga barbershop modern tumbuh subur, melayani kebutuhan sehari-hari warga. Kombinasi antara usaha skala menengah dan usaha mikro ini menciptakan sebuah ekosistem ekonomi yang tangguh dan beragam, menjadikan Kalimanah Kulon sebagai pusat perbelanjaan dan jasa yang hidup selama 24 jam.